beberapa tips meningkatkan karir ,sumber jobstreet.com
Teknik Komunikasi Sebelum Interview
Kita semua pasti menginginkan pekerjaan baru, terutama yang dapat memberikan benefit-benefit tambahan. Tetapi mencari pekerjaan baru terkadang membutuhkan banyak persiapan dari si pencari kerja, pertama dimulai dari pengisian formulir aplikasi dan diakhiri dengan konfirmasi suatu pekerjaan. Tahapannya, akan selalu ada panggilan interview
Banyak orang berpikir bahwa mereka perlu memberikan kesan yang baik terhadap diri mereka sendiri hanya pada saat panggilan interview. Ini tidak selamanya benar. Anda dapat selangkah lebih baik dengan memberikan kesan positif terhadap diri Anda sebelum datang ke panggilan interview tersebut.
Bagaimana cara Anda untuk mendapatkan kesan seperti ini yang nantinya akan membuat calon Bos Anda lebih terasa nyaman sebelum interview dimulai ?
Sangatlah mudah. Pertahankan komunikasi yang lancar dengan perusahaan. Jangan pernah memutuskan tali komunikasi ini. Perusahaan akan selalu mengira bahwa Anda akan selalu datang untuk interview apabila mereka memanggil Anda. Pada akhirnya, bukankah ini merupakan alasan mengapa Anda mengirimkan aplikasi lamaran pada saat pertama kali bukan ? Mereka begitu percaya terhadap minat anda dan mereka berharap agar Anda datang untuk di interview. Jadi sangatlah alami apabila kita menanggapi kepercayaan perusahaan terhadap diri kita. Kita akan datang untuk panggilan interview pada hari dan tanggal yang sudah ditetapkan.
Tetapi ada saatnya kita tidak dapat hadir untuk panggilan interview. Dengan beragam alasan, apa yang seharusnya kita lakukan untuk mempertahankan komunikasi terhadap perusahaan? Dapat dengan cara menelpon mereka dan mengatakan bahwa Anda tidak dapat hadir. Mungkin akan ada waktu lain untuk kembali diinterview.
Ini adalah cara yang harus kita pertahankan dengan membina hubungan yang baik dan professional dengan orang-orang di sekitar kita. Kita buat mereka percaya kepada kita. Siapa tahu, dilain waktu, jika Anda masih berminat untuk posisi yang sama di suatu perusahaan, mereka tidak akan berpikir diri Anda tidak sopan, kurang dewasa atau kurang memiliki kemampuan berkomunikasi. Kadangkala, mereka mungkin akan membuka kesempatan interview kembali untuk Anda.
Strategi Memilih Perusahaan
Dalam Keadaan dimana Pencari kerja jauh lebih banyak dibanding perusahaan yang sedang mencari kerja, diperlukan strategi khusus supaya pencari kerja atau para professional yang sedang ingin pindah kerja lebih efisien dalam bersaing dengan pelamar - pelamar lain. Sebelum kita melamar pekerjaan, tentu saja yang paling utama adalah kita harus mengetahui situasi (diri, pesaing, faktor lingkungan) dalam menentukan strategi pemilihan perusahaan yang akan dilamar.
Biasanya pencari kerja cenderung mengikuti pasar yang sedang ramai. Pada saat industri Bank sedang naik daun, berbondong bondong orang melamar ke Bank, Industri Minyak menawarkan gaji yang tinggi semua berkonsentrasi ke sana.
Sun Tzu yang dikenal sebagai ahli strategi asal Tiongkok, menyatakan bahwa dalam menyusun strategi memilih medan pertempuran perlu diperhatikan tiga hal, Pertama, Bidang yang memiliki keunggulan yang menonjol. Kedua adalah bidang yagn diabaikan oleh musuh dan Ketiga adalah sifat sifat dari pertempuran. Musuh disini Bisa diartikan pesaing – pesaing kita dan medan pertempuran adalah perusahaan, tempat kerja kita, situasi, iklim dari perusahaan. Atau medan juga diartikan bidang kerja. Setelah mengetahui diri kita, pesaing dan faktor lingkungan lainnya, mulailah menetapkan sasaran dengan cara memilih perusahaan yang sesuai.
Anggap saja kita memiliki kelebihan kelebihan yang menonjol seperti indeks prestasi yang baik, IQ dan EQ yang tinggi, jurusan yang sesuai, pengalaman kerja dan asal perusahaan yang kredibel maka pencari kerja yang seperti ini akan mudah masuk ke perusahaan yang sedang naik daun. Sedangkan bagi yang tidak memiliki bidang kompetensi yang menonjol akan sia – sia melamar perusahaan yang berkategori "Bintang 5".
Jadi Yang paling Utama adalah "Pilih Perusahaan dan Bidang yang sesuai dengan kemampuan", Dimanapun kita bekerja, bekerjalah seoptimal mungkin, sehingga kita bisa menjadi bintang dan selalu dibutuhkan Perusahaan.
Pilihan Berkarier
Berkarier termasuk proyek yang sangat penting dalam kehidupan pribadi kita.Karena itu, karier perlu dikelola dengan baik mulai dari perencanaannya sampai ke sistem kontrolnya. Banyak buku dan seminar mengajak kita untuk menjadi pengusaha dan tidak sedikit juga yang menganjurkan menjadi karyawan. Pilihan-pilihan yang kita ambil tentu saja tidak lepas dari minat dan bakat kita masing-masing.
Secara umum terdapat empat pilihan untuk berkarier yaitu menjadi entrepreanur, generalis, spesialis dan manajerial. Keempat pilihan ini tidak ada yang lebih penting atau kurang penting atau yang memperoleh pendapatan yang lebih besar satu sama lainnya. Sebagai contoh, seorang engineer yang sangat pandai dapat mempunyai pendapatan yang lebih besar dibanding dengan seorang manajer atau direktur. Artinya, seorang yang memilih jalur spesialis bisa saja mempunyai pendapatan lebih besar dibanding dengan seorang yang memilih jalur manajerial. Banyak dari kita berpendapat bahwa seorang manajer atau direktur akan memiliki pendapatan yang lebih besar tetapi kenyataannya juga tidak benar.
Ada juga yang berpendapat bahwa menjadi pengusaha atau entrepreanur akan lebih kaya dibanding karyawan. Hal ini juga tidak sepenuhnya benar, karena tidak sedikit karyawan yang mempunyai pendapatan yang sangat besar. Menjadi karyawan baik itu spesialis, generalis atau atau pun manajerial merupakan profesi yang patut disyukuri dan dibanggakan juga seperti halnya menjadi sastrawan, seniman, pengusaha, atau pun atlet. Dalam hal ini yang laing penting adalah kita menjadi yang terbaik di profesi kita masing-masing. Menjadi atlet yang selalu juara, seniman yang lukisan dihargai mahal, pengusaha yang terus memberikan profit untuk perusahaan atau pun profesi lainnya yang menjadikan kita terbaik atau langka merupakan visi dari proyek berkarier kita. Selamat mencoba!
Personal Branding
Personal branding merupakan persepsi, pendapat atau kesan seseorang terhadap kita. Tantangan menjadi karyawan adalah bagaimana menciptakan persepsi yang sesuai dengan yang kita inginkan. Banyak hal yang kelihatannya sepele tetapi dapat mempengeraruhi personal brand seseorang. Sebagai contoh, seorang karyawan yang sering terlambat tiba di kantor, secara tidak langsung membuat citra terhadap diri sendiri sebagai tidak disiplin atau malas. Personal brand seperti ini akan mempersulit karyawan tersebut untuk meningkatkan kariernya di perusahaan. Hal-hal yang positif yang dilakukan karyawan yang sudah mempunyai personal brand yang negatif, bisa saja menjadi tidak terlihat. Begitu juga sebaliknya, kalau kita sudah dapat menciptakan personal brand yang baik dan positif, maka segala urusan akan menjadi lebih mudah.
Untuk memperoleh personal brand yang baik pertama-tama yang dibutuhkan adalah "produk" yang baik. Produk di sini dapat berupa keahlian, attitude, penampilan, cara bicara dan tentu saja yang tidak kalah penting adalah reputasi. Setelah itu, diperlukan cara mengkomunikasikan reputasi atau produk tersebut. Dalam hal komunikasi ini terdapat banyak caranya seperti misalnya menulis artikel, menjadi pembicara, mengajar, terlibat dalam organisasi profesi, memiliki online networking atau blog dan sebagainya. Tentu saja kegiatan kiat tersebut perlu dikaitkan dengan talenta dan kesukaan kita. Seseorang yang lebih senang menulis akan lebih memilih menulis artikel dan yang senang sebagai pembicara akan memilih menjadi pembicara.
Dalam persaingan seperti sekarang, personal brand perlu dimiliki sedini mungkin sehingga hal ini dapat mempermudah kita dalam mencari kerja dan mengembangkan karier kita. Personal brand merupakan asset pribadi yang sangat berharga. Selamat menciptakan personal